SEMARANG[ELogistik.id]—Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah mendorong perbaikan infrastruktur di luar pelabuhan guna menekan biaya logistik yang dinilai masih tinggi.
Ketua ALFI Jateng Ari Wibowo menerangkan infrastruktur di luar pelabuhan kerap menjadi faktor penyebab biaya logistik tinggi. Dia mencontohkan kerusakan akses jalan raya membuat waktu tempuh angkutan darat kian lama sehingga biaya transportasi bertambah.
“Bagaimana kita bisa menekan biaya logistik di Jateng. Infrastruktur di pelabuhan sudah oke, tinggal di luar pelabuhan yang perlu dibenahi,” jelasnya disela-sela acara Halal bi Halal ALFI Jateng, Kamis (20/7/2017).
Menurutnya, saat ini Jawa Tengah dilirik oleh para investor untuk mendirikan perusahaan di berbagai daerah. Hal itu lantaran Jateng memiliki keunggulan dari sisi lahan maupun upah pekerja masih terjangkau dibandingkan dengan kota-kota besar, seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Selain infrastruktur, Ari menegaskan persoalan birokrasi dengan regulasi yang tumpang tindih kerap menjadi penyebab biaya logistik membengkak. Pasalnya, aturan antar kementerian satu dengan lainnya tidak sinkron.
Sisi lain, dia menyoroti penumpukan peti kemas untuk barang impor di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih tinggi. Akibat penumpukan itu, tingkat kepadatan lapangan penumpukan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) saat ini sekitar 80%.
“Solusinya memang harus kerjasama dengan TPKS dan Bea Cukai,” jelasnya.
General Manager Terminal Petikemas Semarang (TPKS) Arief Prabowo menjelaskan saat ini telah diberlakukan tarif progresif untuk mengurangi penumpukan petikemas di lapangan penumpukan. Disinggung perihal YOR masih tinggi, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Bea Cukai dan importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI).
“Kami minta pengusaha importir untuk mengurus dokumen secara lengkap untuk percepatan. Untuk impor YOR nya 80%, padahal kapasitas impor 50%,” jelasnya.
Ketua GINSI Jateng Budiatmoko menerangkan persoalan YOR merupakan kewenangan dari TPKS dan Bea Cukai. Menurutnya, GINSI hanya bisa mengimbau kepada seluruh anggota untuk mengurus dokumen secara lengkap.
“Sudah jauh hari kami selalu mengingatkan kepada pengusaha agar dokumen diurus secara lengkap,” paparnya. [MH]
sumber : http://elogistik.id/2017/07/20/infrastruktur-diluar-pelabuhan-sebabkan-biaya-logistik-tinggi/