Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistic and Forwarder Association (ILFA) mengisyaratkan perusahaan baik swasta maupun BUMN yang bergerak di sektor bisnis logistik dan transportasi segera memperluas pasar.
Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) ALFI mengatakan perluasan pasar kini harus segera dilakukan di era pasar bebas, bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor bisnis logistik dan transportasi perlu merambah jaringan luar negeri dan tidak hanya mengandalkan pasar domestik.
“Indonesia masih di bawah Malaysia yang merupakan negara serumpun, Bahkan Republik ini memiliki resources yang berlimpah,” ujarnya dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) IV ALFI/ILFA, di Ballroom Hotel Crowne Plaza, Kamis. (6/4)
Menurutnya, aktivitas perusahaan jasa logistik dan transportasi selama ini terlihat kurang adanya kolaborasi dengan anggota ALFI/ILFA yang lain.
“BUMN sudah harus tidak lagi memonopoli, jadi harus ada kerja sama, mengingat di ALFI terdapat 54% anggotanya adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Sedangkan sisanya adalah usaha menengah, besar dan bahkan PMA,” tuturnya.
Hingga kini ALFI/ILFA memiliki 3.812 perusahaan anggota dari 28 provinsi. Sedangkan di Jawa Tengah terdapat 300 anggota. Mereka tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPW) yang bertanggungjawab pada Dewan Pimpinan Daerah di tingkat provinsi.
Muswil kali ini akan memilih kepengurusan baru periode 2018 – 2022 menggantikan kepengurusan sebelumnya (2012 – 2017) di bawah kepemipinan Ari Wibowo.
Sebelumnya Ari Wibowo mengatakan kondisi logistik di Jateng yang selama ini berjalan, banyak menghadapi permasalahan, terutama dibidang komoditas, dan belum fokus kepada komoditas pokok dan strategis.
’’Komoditas penggerak utama (key commodity factor) sebagai penggerak aktivitas logistik di Jateng saat ini belum terkoordinasi secara efektif,’’ ujarnya.
Sementara di bidang infrastruktur, lanjutnya, permasalahan yang dihadapi kondisi infrastruktur yang telah dibangun dinilai belum memadai, baik kuantitas maupun kualitas, infrastruktur logistik seperti pelabuhan, bandara, stasiun, dan pergudangan belum dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien.
sumber : semarangpedia.com