Migrasi perusahaan dari Jabodetabek ke Jawa Tengah belakang terakhir ini semestinya menjadi peluang baru bagi pelaku bisnis, tak terkecuali bisnis logistik.
Dukungan dari Pemerintah Provinsi Jateng terus dilakukan dengan memperbaiki dan membangun sejumlah infrastruktur di beberapa daerah. Anggaran yang digelontorkan pun bukan angka sedikit. Tahun lalu, anggaran yang digelontorkan diangka Rp2,4 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya diangka Rp2,1 triliun.
Memang ada penurunan anggaran negara yang dikucurkan tahun ini untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan hanya Rp874 miliar lantaran Pemprov Jateng fokus pada pengentasan kemiskinan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan berbagai peningkatan pembangunan infrastruktur terus dilakukan hingga saat ini. Menurutnya, double track jalur kereta api sisi selatan selesai tahun ini dan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang bakal selesai pada 2018.
Tak hanya itu, secara keseluruhan tahun depan jalan tol penghubung Jawa Barat ke Jawa Tengah bakal selesai.
“Pemerintah pusat juga galakkan tol laut. Dimana 10 kapalnya sudah dilayani di Terminal Petikemas Semarang. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” papar Satriyo disela-sela acara Pelantikan Pengurus ALFI Jawa Tengah, Kamis (18/5/2017).
Dia menjelaskan perpindahan sejumlah industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah menjadi kenyataan. Mereka berbondong-bondong membangun pabrik di berbagai daerah untuk ekspansi bisnis.
Pihaknya mengatakan kondisi tersebut merupakan peluang emas bagi perusahaan logistik untuk berebut kue. Namun demikian, Satriyo berharap biaya logistik bisa ditekan agar perusahaan yang berada di Jateng tetap bisa bersaing secara sportif.
Selain bicara perkembangan infrastruktur Jawa Tengah, Satriyo meminta kepada anggota Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah untuk mengedepankan profesionalitas dalam bekerja. Bahkan, perusahaan yang menjalankan roda bisnisnya harus berizin dan berbadan hukum.
“Kami berharap pengurus ALFI bisa mendorong anggotanya untuk menghindari praktik yang melanggar hukum,” jelasnya.
Ketua ALFI Jateng Ari Wibowo menjelaskan kepengurusan ALFI dipegang oleh kawula muda dan orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Menurutnya, para pengurus bakal menjalani tugas dan kewajiban pada periode 2017 hingga 2022.
“Kami ingin dalam bekerja bisa bersinergi. Saya mengajak pengurus baru melangkah secara harmonis dan memiliki semangat baru serta mewujudkan cita-cita,” paparnya.
Secara resmi, para pengurus ALFI Jawa Tengah periode 2017-2022 dilantik oleh Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi dengan membacakan sumpah jabatan untuk mengemban amanah dengan baik
Sumber : http://elogistik.id/